
Negara-negara ASEAN meminta bantuan Indonesia dalam menerapkan teknologi informasi berbasis Open Source Software (OSS). Staf Ahli Menteri Ristek bidang Teknologi Informasi, Komunikasi dan Transportasi Dr. Ir. Engkos Koswara APU mengatakan hal itu di sela "ASEAN Workshop to Draft the Implementation Plans of COST (Committee on Science and Technology) Flagship Programmes" yang digelar di Bandung, Selasa (3/5/2011).
"Awalnya pada pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Jakarta pada 2005 pada masa Menristek KK (Kusmayanto Kadiman -red) setiap menteri negara ASEAN disediakan laptop. Mereka terheran-heran Indonesia tidak menggunakan Microsoft tapi pakai open source, sistem desktop nasional, lalu mereka tertarik," kata Engkos.
Menurut dia, masyarakat ASEAN berpotensi menggunakan perangkat lunak open source, karena lebih ekonomis dibanding perangkat lunak proprietari yang harganya mahal.
Perkembangan OSS di Indonesia sendiri saat ini, lanjut dia, cukup menggembirakan, di mana sekitar 25 persen masyarakat, khususnya pemerintah daerah, sudah menggunakan OSS, khususnya Open Office. Ia memberi contoh Kabupaten Jembrana, Sragen, Kota Solo, Yogyakarta, hingga Aceh Tengah sudah mulai menggunakan OSS.
"Sampai saat ini masih banyak yang meminta bantuan kita (Kemristek) untuk bermigrasi dari proprietary ke open source," katanya.
ASEAN workshop to draft the Implementation Plans of COST (Committee on Science and Technology) Flagship Programmes itu dihadiri para delegasi dari Filipina, Thailand, Singapura, Brunei, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Laos, dan Myanmar serta tuan rumah. Ada enam program unggulan atau "Flagship Programmes" yang telah ditetapkan pada pertemuan ASEAN COST (Committee on Science and Technology) pada 2006.
Program-program unggulan ASEAN itu yakni Sistem Peringatan Dini untuk Pengurangan Risiko Kebencanaan, Biofuel, Aplikasi dan Pengembangan OSS (Open Source Software), pangan fungsional, kesehatan dan perubahan iklim.
Indonesia ditunjuk menjadi Ketua dalam riset dan pengembangan program Sistem Peringatan Dini untuk Kebencanaan serta memgetuai riset dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi melalui program Open Source Software (OSS).
Berita Terkait
Sains
- Inilah Mesin Yang Saat Ini Dianggap Sebagai Mesin Waktu
- Hujan Bongkahan Es Sebesar Bola Golf
- Bakteri dalam Usus Pengaruhi Perilaku Anda
- Lubang Ozon Mengecil
- Bagaimana Jika Asteroid Besar Tak Hantam Bumi
- NASA Buktikan Teori Relativitas Einstein
- Tahun 2100 Permukaan Laut Naik 1,6 Meter
- RI Temukan Pembangkit Listrik Gelombang Laut
- Ponsel Dengan Energi Cola
- Helm Pendingin Otak
- Inilah Alat Elektronik Dapat Membaca Pikiran
- Racun-Racun Paling Mematikan
- Tangan Palsu yang Bisa Merasa
- Fitness Center Diubah Jadi Pembangkit Listrik
- Danau Es Ditemukan di Mars
- PT. Enerxi Siap Salurkan Kompor Hemat Energi
- Mayat Alien Ditemukan di Siberia
- Bima Sakti dari Gunung Tertinggi
- Paracetamol Tak Manjur di Luar Angkasa
- Benarkah Tikus Itu Pintar?
- Hewan Paling Beracun di Dunia
- 8 Icon Dunia Yang Terlupakan
- Warna Pohon di Planet 2 Matahari
- Bagaimana Air Mendidih Tanpa Gravitasi
0 komentar:
Posting Komentar