Tampilkan postingan dengan label Imajinasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Imajinasi. Tampilkan semua postingan
Rabu, 04 Mei 2011

Segera Tercipta Baterai yang Tahan Hingga 20 Tahun



TOKYO - Kebutuhan baterai yang mampu bertahan sangat lama untuk perangkat mutimedia yang kian canggih sangat dibutuhkan di era saat ini, dan nampaknya itu akan segera terpenuhi dalam waktu dekat.

Ya, sebuah perusahaan di Jepang tengah mengembangkan sebuah baterai jenis Lithium yang mampu bertahan hingga 20 tahun lamanya, walaupun digunakan untuk keadaan seekstrim apapun.

Perusahaan pengembangan dan riset bernama Eamex ini mengklaim akan menciptakan baterai dengan daya tahan 10 ribu kali dicash, yang mampu bertahan sangat lama. Dilansir melalui blog Kicking Tires, serta dikutip News Now, Selasa (9/2/2010), para peneliti di Eamex ini telah berhasil menggunakan beberapa teknik seperti proses stabilisasi dari elektroda baterai. Hal ini menempatkan tekanan yang pada timah pada baterai berkurang, sehingga membuat ikatan yang baik dengan partikel untuk memperlambat proses kerusakan.

Proses tersebutlah yang membuat baterai jenis litihum tersebut akan awet, bahkan hingga 20 tahun lamanya. Para peneliti tersebut menjanjikan baterai yang mereka buat mampu menghasilkan baterai yang berlangsung daya tahannya hingga 10 kali lebih lama daripada baterai terbaru. Sayangnya teknologi Eamex dirancang untuk baterai yang melakukan tugas-tugas berat, seperti yang digunakan dalam mobil listrik . Tetapi bukan tidak mungkin dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih kecil seperti ponsel, laptop dan MP3 player .


TOKYO - Kebutuhan baterai yang mampu bertahan sangat lama untuk perangkat mutimedia yang kian canggih sangat dibutuhkan di era saat ini, dan nampaknya itu akan segera terpenuhi dalam waktu dekat.

Ya, sebuah perusahaan di Jepang tengah mengembangkan sebuah baterai jenis Lithium yang mampu bertahan hingga 20 tahun lamanya, walaupun digunakan untuk keadaan seekstrim apapun.

Perusahaan pengembangan dan riset bernama Eamex ini mengklaim akan menciptakan baterai dengan daya tahan 10 ribu kali dicash, yang mampu bertahan sangat lama. Dilansir melalui blog Kicking Tires, serta dikutip News Now, Selasa (9/2/2010), para peneliti di Eamex ini telah berhasil menggunakan beberapa teknik seperti proses stabilisasi dari elektroda baterai. Hal ini menempatkan tekanan yang pada timah pada baterai berkurang, sehingga membuat ikatan yang baik dengan partikel untuk memperlambat proses kerusakan.

Proses tersebutlah yang membuat baterai jenis litihum tersebut akan awet, bahkan hingga 20 tahun lamanya. Para peneliti tersebut menjanjikan baterai yang mereka buat mampu menghasilkan baterai yang berlangsung daya tahannya hingga 10 kali lebih lama daripada baterai terbaru. Sayangnya teknologi Eamex dirancang untuk baterai yang melakukan tugas-tugas berat, seperti yang digunakan dalam mobil listrik . Tetapi bukan tidak mungkin dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih kecil seperti ponsel, laptop dan MP3 player .

Selasa, 03 Mei 2011

Cerobong Raksasa Yang Mengurangi Pemanasan Global

Michael Pesochinsky mencetuskan sebuah konsep untuk mengatasi berbagai permasalahan pelik saat ini, misalnya pemanasan bola dunia (globe ball WARMING), energi listrik, dan sebagainya.

Konsep yang diajukan sangat sederhana. yaitu, cukup memebuat cerobong raksasa (super chimney) berukuran tinggi 5km dan diameter 2km, maka semua permasalahan pelik tersebut akan teratasi.

Cara kerjanya berdasarkan prinsip berikut:

  1. Udara panas lebih ringan daripada udara dingin. Contohnya balon udara panas yang bisa terbang ke atas dengan menggunakan prinsip ini.
  2. Semakin naik ke atas, suhu udara semakin dingin.
  3. pertukaran panas di bumi adalah secara konveksi. udara panas naik, digantikan oleh udara dingin dan seterusnya. Mirip merebus air di panci. Air bergolak-golak karena panas.


Nah, karena selama ini proses konveksi udara panas itu terjadi acak di atmosfer, dengan adanya cerobong raksasa ini, maka proses konveksi tersebu bisa dikumpulkan terpusat jadi satu, yaitu melalui cerobong super tadi.
Panah yang merah, dibangun cerobong
Menurut klaim perhitungan oleh pencetusnya, 1 buah cerobong raksasa (tinggi 5km, diameter 2km), akan menghasilkan benefit sebagai berikut :

1. Memproduksi listrik sebesar 327.786 MW . Hampir 10x lipat jumlah pembangkit yang dimiliki indonesia. Jadi 1 cerobong bisa menghidupi listrik sebanyak 10 negara sebesar indonesia. Listrik bisa murah sekali.

2. Mengurangi CO2 di atmosfer sebanyak 1.478.354 ton per tahun. Sebab CO2 di atmosfer akan jatuh bersama hujan yang timbul akibat aliran udara panas di dalam cerobong super.

3. Menghasilkan embun & air hujan sebanyak 929.231 kg / detik.

4. Mengubah 300 Mil persegi gurun / tanah gersang menjadi area pertanian yang subur. Yaitu di daerah sekitar cerobong super

5. Dengan 10 buah cerobong raksasa, pemanasan global akan turun. Sebab sebagian besar panas atmosfer diradiasikan ke luar angkasa

Proses pembuatan struktur bangunan sebesar itu memang belum dihitung dengan rinci engineeringnya, tapi menurut proposal, pembangunan akan lebih mudah bila cerobong itu dibangun dengan sumbu pancang berupa gunung, tebing, atau yang semisalnya

Untuk merealisasikan idenya, Mr Michael Pesochinsky telah berkeliling mencari dukungan dana, termasuk ke Bill Gates foundation. Akan tetapi, ditolak mentah-mentah dengan alasan pihak Bill Gates foundation tidak mau mendanai proyek untuk kepentingan pribadi. (Ya ampun, global warming dianggap kepentingn pribadi)

Memang klaim-klaim perhitungan di atas belum tentu benar sih, ada juga yang membantahnya, baik konsep maupun perhitungannya. Wlaupun begitu kita harus memberikan apresiasi atas ide dan konsepnya demi untuk mengurangi krisis Global Warming yang sedang melanda Bumi ini.
Michael Pesochinsky mencetuskan sebuah konsep untuk mengatasi berbagai permasalahan pelik saat ini, misalnya pemanasan bola dunia (globe ball WARMING), energi listrik, dan sebagainya.

Konsep yang diajukan sangat sederhana. yaitu, cukup memebuat cerobong raksasa (super chimney) berukuran tinggi 5km dan diameter 2km, maka semua permasalahan pelik tersebut akan teratasi.

Cara kerjanya berdasarkan prinsip berikut:

  1. Udara panas lebih ringan daripada udara dingin. Contohnya balon udara panas yang bisa terbang ke atas dengan menggunakan prinsip ini.
  2. Semakin naik ke atas, suhu udara semakin dingin.
  3. pertukaran panas di bumi adalah secara konveksi. udara panas naik, digantikan oleh udara dingin dan seterusnya. Mirip merebus air di panci. Air bergolak-golak karena panas.


Nah, karena selama ini proses konveksi udara panas itu terjadi acak di atmosfer, dengan adanya cerobong raksasa ini, maka proses konveksi tersebu bisa dikumpulkan terpusat jadi satu, yaitu melalui cerobong super tadi.
Panah yang merah, dibangun cerobong
Menurut klaim perhitungan oleh pencetusnya, 1 buah cerobong raksasa (tinggi 5km, diameter 2km), akan menghasilkan benefit sebagai berikut :

1. Memproduksi listrik sebesar 327.786 MW . Hampir 10x lipat jumlah pembangkit yang dimiliki indonesia. Jadi 1 cerobong bisa menghidupi listrik sebanyak 10 negara sebesar indonesia. Listrik bisa murah sekali.

2. Mengurangi CO2 di atmosfer sebanyak 1.478.354 ton per tahun. Sebab CO2 di atmosfer akan jatuh bersama hujan yang timbul akibat aliran udara panas di dalam cerobong super.

3. Menghasilkan embun & air hujan sebanyak 929.231 kg / detik.

4. Mengubah 300 Mil persegi gurun / tanah gersang menjadi area pertanian yang subur. Yaitu di daerah sekitar cerobong super

5. Dengan 10 buah cerobong raksasa, pemanasan global akan turun. Sebab sebagian besar panas atmosfer diradiasikan ke luar angkasa

Proses pembuatan struktur bangunan sebesar itu memang belum dihitung dengan rinci engineeringnya, tapi menurut proposal, pembangunan akan lebih mudah bila cerobong itu dibangun dengan sumbu pancang berupa gunung, tebing, atau yang semisalnya

Untuk merealisasikan idenya, Mr Michael Pesochinsky telah berkeliling mencari dukungan dana, termasuk ke Bill Gates foundation. Akan tetapi, ditolak mentah-mentah dengan alasan pihak Bill Gates foundation tidak mau mendanai proyek untuk kepentingan pribadi. (Ya ampun, global warming dianggap kepentingn pribadi)

Memang klaim-klaim perhitungan di atas belum tentu benar sih, ada juga yang membantahnya, baik konsep maupun perhitungannya. Wlaupun begitu kita harus memberikan apresiasi atas ide dan konsepnya demi untuk mengurangi krisis Global Warming yang sedang melanda Bumi ini.

Jumat, 29 April 2011

Sadar Lokasi dengan Sepatu Radar

Ilustrasi sepatu yang dilengkapi dengan radar (shine)

Sepatu ini memang sangat cocok bagi pendatang yang belum banyak menguasai lokasi tempat barunya. Sebab sepatu ini dilengkapi dengan alat pintar penunjuk lokasi: radar.
Sepatu besutan para peneliti dari North Carolina State University dan Carnegie  Mellon University itu dilengkapi dengan purwa rupa (prototipe) sensor radar portabel. Ia memiliki alat navigasi berbasis satelit Global Positioning System (GPS) serta alat yang bernama inertial measurement unit (IMU).
GPS untuk menentukan lokasi di mana pengguna berada, sementara IMU bekerja untuk mengukur perpindahan pengguna sepatu.
"Ada kalanya, GPS tidak bisa digunakan, yakni saat Anda berada di dalam gedung atau di ruang bawah tanah, sehingga koneksi satelit akan tertutup," kata Dan Stancil, salah satu anggota tim peneliti itu, pada acara IEEE Transactions On Microwave Theory and Techniques, kepada situs TechNewsDaily.
Itu sebabnya, perangkat IMU ditambahkan untuk membantu fungsi GPS, sehingga pergerakan sepatu tetap bisa dipantau, saat GPS tidak berfungsi.
Misalnya ketika pengguna sepatu ini baru saja memasuki gua dan kemudian ia kehilangan sinyal GPS, maka sepatunya akan memanfaatkan IMU untuk melacak pergerakan langkah sepatu.
IMU akan mendeteksi gaya yang dihasilkan oleh akselerasi maupun deselerasi yang terjadi pada sepatu. "Bila jarak antara tumit dan tanah tidak berubah dalam tempo waktu tertentu, maka komputer navigasi akan mengetahui bahwa pengguna sepatu itu tengah dalam keadaan diam," kata Stancil.
Sebaliknya, bila terjadi perubahan akselerasi pada sepatu, maka alat itu bisa memperkirakan kecepatan dan lokasi sepatu tersebut. Namun, perangkat IMU ini memiliki tantangan yang cukup besar dalam penerapannya.
Sekali saja terjadi kesalahan kecil dalam perhitungan, maka kesalahan perhitungan akselerasi itu akan terus terakumulasi sehingga alat itu juga akan salah dalam memperkirakan posisi pengguna.
Bila IMU memperkirakan Anda sedang bergerak, bahkan walaupun cuma 10 cm per detik, padahal saat itu Anda sedang berdiri diam, maka kesalahan perkiraan atau distorsi jarak yang dihasilkan oleh IMU selama sekitar 3 menit adalah sekitar 18 meter jauhnya.
Tapi, kesalahan tersebut bisa diminimalkan dengan memencet tombol reset kecepatan, saat pengguna tengah berhenti melangkah. Dengan demikian, kesalahan bisa dikurangi.
Setidaknya, dengan menggunakan sepatu ini, pengguna bisa melangkah lebih pasti saat hendak menuju sebuah lokasi yang diinginkan.
Ilustrasi sepatu yang dilengkapi dengan radar (shine)

Sepatu ini memang sangat cocok bagi pendatang yang belum banyak menguasai lokasi tempat barunya. Sebab sepatu ini dilengkapi dengan alat pintar penunjuk lokasi: radar.
Sepatu besutan para peneliti dari North Carolina State University dan Carnegie  Mellon University itu dilengkapi dengan purwa rupa (prototipe) sensor radar portabel. Ia memiliki alat navigasi berbasis satelit Global Positioning System (GPS) serta alat yang bernama inertial measurement unit (IMU).
GPS untuk menentukan lokasi di mana pengguna berada, sementara IMU bekerja untuk mengukur perpindahan pengguna sepatu.
"Ada kalanya, GPS tidak bisa digunakan, yakni saat Anda berada di dalam gedung atau di ruang bawah tanah, sehingga koneksi satelit akan tertutup," kata Dan Stancil, salah satu anggota tim peneliti itu, pada acara IEEE Transactions On Microwave Theory and Techniques, kepada situs TechNewsDaily.
Itu sebabnya, perangkat IMU ditambahkan untuk membantu fungsi GPS, sehingga pergerakan sepatu tetap bisa dipantau, saat GPS tidak berfungsi.
Misalnya ketika pengguna sepatu ini baru saja memasuki gua dan kemudian ia kehilangan sinyal GPS, maka sepatunya akan memanfaatkan IMU untuk melacak pergerakan langkah sepatu.
IMU akan mendeteksi gaya yang dihasilkan oleh akselerasi maupun deselerasi yang terjadi pada sepatu. "Bila jarak antara tumit dan tanah tidak berubah dalam tempo waktu tertentu, maka komputer navigasi akan mengetahui bahwa pengguna sepatu itu tengah dalam keadaan diam," kata Stancil.
Sebaliknya, bila terjadi perubahan akselerasi pada sepatu, maka alat itu bisa memperkirakan kecepatan dan lokasi sepatu tersebut. Namun, perangkat IMU ini memiliki tantangan yang cukup besar dalam penerapannya.
Sekali saja terjadi kesalahan kecil dalam perhitungan, maka kesalahan perhitungan akselerasi itu akan terus terakumulasi sehingga alat itu juga akan salah dalam memperkirakan posisi pengguna.
Bila IMU memperkirakan Anda sedang bergerak, bahkan walaupun cuma 10 cm per detik, padahal saat itu Anda sedang berdiri diam, maka kesalahan perkiraan atau distorsi jarak yang dihasilkan oleh IMU selama sekitar 3 menit adalah sekitar 18 meter jauhnya.
Tapi, kesalahan tersebut bisa diminimalkan dengan memencet tombol reset kecepatan, saat pengguna tengah berhenti melangkah. Dengan demikian, kesalahan bisa dikurangi.
Setidaknya, dengan menggunakan sepatu ini, pengguna bisa melangkah lebih pasti saat hendak menuju sebuah lokasi yang diinginkan.

Kamis, 28 April 2011

Kompor Listrik 5 Watt

UES (Ultimate Electric Stove) Cukup 5 watt untuk mendidihkan 2 liter air dalam waktu 2 menit!.
Secara evolusi, kini banyak lampu 5 watt keluaran baru dengan kualitas cahaya yg cukup terang (cahaya putih), bahkan lebih tahan lama dibanding lampu 5 watt yg redup. Dengan kata lain, lampu tersebut lebih efektif dan efisien.
Mengingat persediaan sumber bahan bakar minyak di bumi ini semakin menipis, lalu kenapa tidak dengan kompor?.
Kompor listrik saat ini umumnya membutuhkan daya listrik yang cukup besar, bahkan untuk menggunakannya tak jarang kita harus mematikan beberapa benda elektronik lain seperti komputer dan televisi.
Pada kesempatan pertama ini, saya akan memperkenalkan 1 produk imajinasi bernama Ultimate Electric Stove (UES).
Berikut ini sedikit gambaran proses kerja UES:

Persamaan UES dengan kompor listrik lainnya yaitu mengubah listrik menjadi panas, dan perbedaannya terletak pada tabung baja yg berisi cairan kimia khusus, dimana tabung ini dapat menghantarkan panas jika diberikan aliran listrik. Daya listrik yang dbutuhkan cukup kecil, hanya 5 watt. Proses tersebut menghasilkan panas dalam waktu yg cukup singkat (sekitar 2 menit).
So, buat para team pelaksana yang terdiri dari ahli2 kimia dan fisika, ayo bereksperimen ,siapa tau imajinasi diatas terwujud.
UES (Ultimate Electric Stove) Cukup 5 watt untuk mendidihkan 2 liter air dalam waktu 2 menit!.
Secara evolusi, kini banyak lampu 5 watt keluaran baru dengan kualitas cahaya yg cukup terang (cahaya putih), bahkan lebih tahan lama dibanding lampu 5 watt yg redup. Dengan kata lain, lampu tersebut lebih efektif dan efisien.
Mengingat persediaan sumber bahan bakar minyak di bumi ini semakin menipis, lalu kenapa tidak dengan kompor?.
Kompor listrik saat ini umumnya membutuhkan daya listrik yang cukup besar, bahkan untuk menggunakannya tak jarang kita harus mematikan beberapa benda elektronik lain seperti komputer dan televisi.
Pada kesempatan pertama ini, saya akan memperkenalkan 1 produk imajinasi bernama Ultimate Electric Stove (UES).
Berikut ini sedikit gambaran proses kerja UES:

Persamaan UES dengan kompor listrik lainnya yaitu mengubah listrik menjadi panas, dan perbedaannya terletak pada tabung baja yg berisi cairan kimia khusus, dimana tabung ini dapat menghantarkan panas jika diberikan aliran listrik. Daya listrik yang dbutuhkan cukup kecil, hanya 5 watt. Proses tersebut menghasilkan panas dalam waktu yg cukup singkat (sekitar 2 menit).
So, buat para team pelaksana yang terdiri dari ahli2 kimia dan fisika, ayo bereksperimen ,siapa tau imajinasi diatas terwujud.

Diberdayakan oleh Blogger.

 
Design by IBENKZ TRILOGY © 2011