Sekitar lima bulan menjadi arsitek Persib Bandung, pelatih Daniel Roekito menganggap Persib adalah tim paling layak untuk berlaga di Liga Champions Asia (LCA).
Dukungan berlimpah bobotoh dan banyaknya sponsor yang mau mendukung Persib adalah alasan utamanya.
Daniel memang sangat menyayangkan tim sebesar Persib harus terseok-seok di papan tengah. Menurutnya, bukan tempatnya bagi Persib bertengger di papan tengah klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011. Seharusnya dengan dukungan dana dana bobotoh yang dimiliki, Persib bisa bersaing dengan Persipura Jayapura di papan atas.
"Di sini saya hanya bisa mengelus dada, sangat disayangkan tim sebesar Persib hanya mampu finis di papan tengah. Padahal Persib sudah satu level dengan Persipura, yang juga punya dana cukup kuat," kata Daniel saat berbincang di Mataram Nusa Tenggara Barat, Minggu (15/5/2011).
Daniel bercerita, saat dirinya berhasil membawa Persik Kediri tampil di LCA, Ia sempat kecewa karena timnya dipaksa harus kalah ketika peluang masuk ke babak 8 besar masih terbuka lebar. Persoalannya hanya karena biaya akhirnya Persik harus mengalah dan pulang ke kampung halaman.
"Dulu saat saya bawa Persik kediri masuk Liga Champions, saya harus mundur di babak 8 besar karena Persik sudah tidak lagi punya biaya untuk melanjutkan kompetisi. Sungguh dramatis sekali tim-tim di Indonesia ini," cerita pelatih asal Rembang ini.
Dukungan berlimpah bobotoh dan banyaknya sponsor yang mau mendukung Persib adalah alasan utamanya.
Daniel memang sangat menyayangkan tim sebesar Persib harus terseok-seok di papan tengah. Menurutnya, bukan tempatnya bagi Persib bertengger di papan tengah klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011. Seharusnya dengan dukungan dana dana bobotoh yang dimiliki, Persib bisa bersaing dengan Persipura Jayapura di papan atas.
"Di sini saya hanya bisa mengelus dada, sangat disayangkan tim sebesar Persib hanya mampu finis di papan tengah. Padahal Persib sudah satu level dengan Persipura, yang juga punya dana cukup kuat," kata Daniel saat berbincang di Mataram Nusa Tenggara Barat, Minggu (15/5/2011).
Daniel bercerita, saat dirinya berhasil membawa Persik Kediri tampil di LCA, Ia sempat kecewa karena timnya dipaksa harus kalah ketika peluang masuk ke babak 8 besar masih terbuka lebar. Persoalannya hanya karena biaya akhirnya Persik harus mengalah dan pulang ke kampung halaman.
"Dulu saat saya bawa Persik kediri masuk Liga Champions, saya harus mundur di babak 8 besar karena Persik sudah tidak lagi punya biaya untuk melanjutkan kompetisi. Sungguh dramatis sekali tim-tim di Indonesia ini," cerita pelatih asal Rembang ini.
0 komentar:
Posting Komentar