Manusia selalu mengira kita mendominasi dunia, tapi sebenarnya, dunia ini adalah milik ratusan ribu spesies serangga. Ada banyak yang cantik seperti kupu-kupu dan sejenisnya, tapi banyak juga memberi perlawanan pada kita.
Lebah bisa lebih membahayakan daripada ular. Sejenis lalat punya kebiasaan menjijikkan saat bertelur, dan ada kutu yang tak terlihat, tapi telah membunuh lebih banyak manusia daripada seluruh hiu, ular, kalajengking dijadikan satu tim.
Yuk berkenalan dengan mereka!

Lebah madu Afrika
Si lebah pembunuh ini mungkin adalah serangga berbahaya paling ngetop di antara saudara-saudaranya yang lain, berkat kisah-kisah di film Hollywood. Inilah monster Frankenstein dunia serangga, hasil perpaduan lebah madu Eropa dan sepupu mereka yang lebih tangguh di Afrika guna meningkatkan produksi madu.
Meski film cenderung melebih-lebihkan, ada fakta benar tentang betapa berbahayanya mereka. Spesies baru ini punya sifat agresif yang lebih tinggi namun tidak menghasilkan lebih banyak madu.
Lebah madu jenis ini mudah terpicu dan suka kembali menyerang korbannya seolah menegaskan mereka tidak mau diganggu.

Lalat larva
Yang jantan tidak berbahaya, tapi yang betina...hmmm..Anda pasti tidak mau dekat-dekat! Si betina mencari tempat yang hangat dan lembab untuk bertelur.
Larva akan masuk ke dalam kulit dan mencari tempat yang hangat, aman dan bernutrisi, seperti...otak? Serangan menjijikkan ini bisa diobati dengan memancing larva keluar dengan mengoleskan daging mentah ke area yang terinfeksi.

Semut api
Namanya sudah menjelaskan segalanya. Semut api memberi sensasi terbakar saat seseorang digigit lalu disengat dari satu dari 280 spesies ini. Sakitnya bertahan lama, kadang dengan bengkak dan bisul hingga hari berikutnya.
Semut vegetarian ini sebenarnya tidak agresif, tapi jika merasa terancam, mereka akan menyerang beramai-ramai. Dengan ratu semut bisa menghasilkan 1,500 telur seharinya, koloni ini jarang punah. Lagipula, ada ratu cadangan yang siap membuat koloni baru jika ada usaha memusnahkan grupnya.

Nyamuk
Binatang kecil tak berdaya ini diperkirakan sudah membunuh dan akan terus membunuh lebih banyak lagi manusia di dunia. Nyamuk malaria membunuh tujuh juta orang setiap tahun, tapi itu baru sebagian kecil.
Nyamuk juga menimbulkan demam berdarah, epidemi poliartritis, demam kuning, virus sungai nil, sakit kaki gajah...Yang terakhir telah membunuh sekitar 40 juta orang di dunia.

Kutu tikus
Terlalu kecil untuk terlihat, kutu di punggung tikus ini berhasil membunuh sekitar sepertiga hingga setengah populasi Eropa di tahun 1348-1350. Butuh sekitar satu setengah abad untuk kembali pada angka populasi sebelum serangan kutu.
Untungnya, meski suka darah, sebagian besar kutu lebih suka rasa anjing atau kucing daripada manusia. Dan meski ada yang menimbulkan angka kematian 30-75%, kebanyakan kutu biasanya hanya membuat gatal dan bentol-bentol.
Berita Terkait
Fauna
- Ikan Berkepala Buaya di Kolam Majapahit
- Kura Kura Berkaki Roda Kursi
- 9 Jenis Burung Paling Berbahaya di Dunia
- Wolpertinger, Binatang Khayalan Yang Diburu
- 5 Hewan Yang Berumur Paling Lama Di Bumi
- 4 Spesies Burung Dengan Kemampuan dan Teknik Menyelam yang Handal
- Kisah Burung Beo Pak Harto Yang Aneh
- Merpati Bisa Kenali Wajah Manusia
- Ini dia Kandang Sapi Tercanggih dan Termewah di Dunia
- Foto-Foto Adu Unta Yang Sangat Menyeramkan
- Bagaimana Ikan Mengunyah Makanan?
- Ternyata Kucing dan Harimau Tidak Suka Rasa Manis
- Hewan-Hewan Yang Mampu Terbang Seperti Burung
- Foto Thumbellina, Kuda Terkecil Di Dunia
- Kelinci Mutan Lahir di Fukushima
- Foto Macan Tutul Mau Makan Landak
- 7 Hewan yang dipercaya membawa keberuntungan
- 7 Hewan Unik yang Ditemukan 2010
- 7 Kucing Unik Yang Sangat Langka Di Dunia
- Laba-laba Raksasa Purba
- Mutasi Gen Bikin Ayam Leher Telanjang Tahan Panas
- Ikan Pendeteksi Gempa di Jepang
- Mengapa Kelelawar Bersembunyi Saat Hujan
- Sapi Pertama Yang Memakai Kaki Palsu
- Kucing Tergemuk di Dunia
0 komentar:
Posting Komentar