Saat mendidih, gelembung udara yang muncul menyatu dan tidak menyembul ke permukaan.
Pergerakan zat cair sangat dinamis. Sedemikian kompleksnya, fisikawan tidak mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi jika kita memanaskan air hingga mendidih di kawasan tanpa gravitasi. Untuk itu, sejumlah peneliti melakukan eksperimen.
Dari pengujian, ternyata, meski air tetap mendidih, namun gelembung udara yang muncul pada air mendidih di ruang angkasa menyatu menjadi sebuah gelembung besar dan tidak menyembul ke permukaan.
Ilmuwan menyimpulkan, rupa gelembung didihan air seperti itu akibat tidak adanya konfeksi dan daya apung – dua fenomena yang diakibatkan oleh gravitasi. Di bumi, efek dari konfeksi dan daya apung bisa kita lihat di panci saat memasak air hingga mendidih.
Menurut peneliti, banyak hal yang bisa dipelajari dari eksperimen mendidihkan air di ruang angkasa. Seperti dikutip dari NASA Science News, 7 Maret 2011, mempelajari bagaimana cairan mendidih di ruang angkasa bisa mendekatkan pada penemuan sistem pendinginan efisien pesawat.
Manfaat lain, eksperimen ini juga bisa digunakan untuk mendesain pembangkit listrik di stasiun ruang angkasa yang memanfaatkan sinar matahari untuk mendidihkan cairan dan membuat uap air yang kemudian akan memutar turbin dan menghasilkan listrik.
• VIVAnews

Meski tetap mendidih, namun gelembung udara yang muncul pada air mendidih di ruang angkasa menyatu menjadi sebuah gelembung besar dan tidak menyembul ke permukaan.
Saat mendidih, air biasanya mengeluarkan gelembung-gelembung yang bergerak ke permukaan air, meletup dan kemudian menguap di udara. Namun apa yang terjadi jika air dididihkan di ruang angkasa yang tanpa gravitasi?
Pergerakan zat cair sangat dinamis. Sedemikian kompleksnya, fisikawan tidak mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi jika kita memanaskan air hingga mendidih di kawasan tanpa gravitasi. Untuk itu, sejumlah peneliti melakukan eksperimen.
Dari pengujian, ternyata, meski air tetap mendidih, namun gelembung udara yang muncul pada air mendidih di ruang angkasa menyatu menjadi sebuah gelembung besar dan tidak menyembul ke permukaan.
Ilmuwan menyimpulkan, rupa gelembung didihan air seperti itu akibat tidak adanya konfeksi dan daya apung – dua fenomena yang diakibatkan oleh gravitasi. Di bumi, efek dari konfeksi dan daya apung bisa kita lihat di panci saat memasak air hingga mendidih.
Menurut peneliti, banyak hal yang bisa dipelajari dari eksperimen mendidihkan air di ruang angkasa. Seperti dikutip dari NASA Science News, 7 Maret 2011, mempelajari bagaimana cairan mendidih di ruang angkasa bisa mendekatkan pada penemuan sistem pendinginan efisien pesawat.
Manfaat lain, eksperimen ini juga bisa digunakan untuk mendesain pembangkit listrik di stasiun ruang angkasa yang memanfaatkan sinar matahari untuk mendidihkan cairan dan membuat uap air yang kemudian akan memutar turbin dan menghasilkan listrik.
• VIVAnews
Berita Terkait
Sains
- Inilah Mesin Yang Saat Ini Dianggap Sebagai Mesin Waktu
- Hujan Bongkahan Es Sebesar Bola Golf
- Bakteri dalam Usus Pengaruhi Perilaku Anda
- Lubang Ozon Mengecil
- Bagaimana Jika Asteroid Besar Tak Hantam Bumi
- NASA Buktikan Teori Relativitas Einstein
- Tahun 2100 Permukaan Laut Naik 1,6 Meter
- ASEAN Belajar Open Source dari Indonesia
- RI Temukan Pembangkit Listrik Gelombang Laut
- Ponsel Dengan Energi Cola
- Helm Pendingin Otak
- Inilah Alat Elektronik Dapat Membaca Pikiran
- Racun-Racun Paling Mematikan
- Tangan Palsu yang Bisa Merasa
- Fitness Center Diubah Jadi Pembangkit Listrik
- Danau Es Ditemukan di Mars
- PT. Enerxi Siap Salurkan Kompor Hemat Energi
- Mayat Alien Ditemukan di Siberia
- Bima Sakti dari Gunung Tertinggi
- Paracetamol Tak Manjur di Luar Angkasa
- Benarkah Tikus Itu Pintar?
- Hewan Paling Beracun di Dunia
- 8 Icon Dunia Yang Terlupakan
- Warna Pohon di Planet 2 Matahari
0 komentar:
Posting Komentar