PT. Enerxi yang merupakan perusahaan yang memproduksi kompor hemat Energi yang disebut dengan Cook Stove Save 80, menyatakan siap menyalurkan sebanyak 30 ribu kompor hemat energi ke seluruh kecamatan yang ada di Luwu Timur.
Kesiapan tersebut diungkapkan Herman, salah satu staf ahli PT. Enerxi, ketika melakukan sosialisasi penggunaan kompor hemat ini di hadapan Bupati Luwu Timur, para camat, Kepala desa dan tokoh masyarakat, Senin, (26/10) di gedung pertemuan kecamatan Burau.
Menurut Herman, keunggulan kompor hemat energi dari PT. enerxi antara lain adalah ; dapat memasak hanya dengan 250 - 300 gram kayu bakar, thermal 1.450 watt, efisiensi thermal lebih dari dari 50% tungku tradisional C/CO2 : 0.016. Selain itu, hanya menggunakan kayu sebanyak 1 Kg namun mampu memasak untuk 50 orang. Kompor ini juga dilengkapi dengan wonder Box penyimpan panas yang terbuat dari expanded polypropylene, sehingga mampu memnyimpan panas masakan pada dua jam pertama 90 derajat celcius dan bertahan dengan suhu 65 derajat selama 9 jam.
Kompor stove save 80 juga tidak menggunakan BBM alias tanpa biaya energi, bersih dan mudah digunakan, emisinya sangat rendah, tanpa resiko meledak, angin tidak mengganggu nyala api, aroma makanan tetap alami, dapat dirakit dibuat di Indonesia, praktis dan mudah dibawa kemana-mana serta tahan lama digunakan. Dengan menggunakan kompor hemat energi ini, maka akan ada pengurangan subsidi minyak tanah sebesar 2,9 juta rupiah per tahun.
Menyangkut penyalurannya di Luwu Timur, Herman mengatakan sangat sederhana asalkan ada persetujuan dari pemerintah daerah dalam bentuk rekomendasi. Kemudian tahap selanjutnya adalah melakukan pendataan kepada masyarakat yang berhak mendapat. Meskipun hanya 30 ribu untuk tahap pertama, namun tidak tertutup kemungkinan akan ada penambahan bila ada antusias dari warga untuk menggunakannya.
Menanggapi rencana penyaluran kompor hemat energi tersebut utamanya pemberian rekomendasi dari Pemerintah Daerah, Bupati Luwu Timur Andi Hatta, menyambut baik rencana dari PT. Enerxi karena penyaluran kompor tersebut karena dapat membantu keluarga tidak mampu di Luwu Timur. Namun, untuk merubah pola pikir masyarakat harus dilakukan sosialisasi sehingga dapat diterima oleh masyarakat.
Sementara untuk rekomendasi dari Pemerintah Daerah, Bupati Andi Hatta mengatakan, rekomendasi tidak ada masalah sepanjang memenuhi syarat dan tidak ada yang dirugikan,
” Saat ini pemerintah daerah sangat berhati-hati memberikan rekomendasi kepada pihak lain, karena banyak pengalaman masa lalu, karena salah memberikan rekomendasi berakibat sanksi hukum kepada yang memberi rekomendasi ” kata Bupati.
Namun demikian, Hatta berjanji melakukan pertemuan dengan instansi terkait membicarakan hal ini, termasuk teknis penyaluran kompor tersebut nantinya.
” Kita tidak mau dibelakang hari terjadi masalah, sehingga harus dibicarakan dengan baik sebelum disalurkan."
0 komentar:
Posting Komentar