Wafaa Bilal, profesor berdarah Irak itu kini menjalankan sebuah proyek bernama 'The 3rd I'.
Proyek seni ini bertujuan untuk menyediakan visualisasi harian termasuk visual pada bagian belakang Bilal yang sebelumnya tak pernah ia lihat.
Seperti dikutip oleh situs CNN, nantinya kamera di belakang kepada Bilal akan mengabadikan gambar setiap menit, selama proyek itu berjalan selama setahun.
Hasil streaming gambar itu akan langsung disalurkan ke Mathaf Arab Museum of Modern Art di Qatar. Rencananya, streaming gambar itu akan bisa dinikmati secara live sejak 15 Desember nanti.
Untuk mewujudkan niatnya, Bilal musti melakukan operasi dengan bius lokal selama dua jam. Secara teknis, Bilal musti memasang sebuah pelat titanium dan sebuah magnet ke dalam tengkoraknya, sehingga kamera bisa ditempelkan ke kepalanya.
Proyek ini juga merupakan eksplorasi terhadap bagaimana masyarakat menerima sesuatu yang secara sengaja direkam. Di tempat Bilal mengajar, New York University, proyek ini sudah mengundang kontroversi dan debat seputar masalah privasi para mahasiswa.
Bilal akan sangat dibatasi dalam mengenakan kamera di kepalanya. Saat mengajar, Bilal akan mencopot kamera itu. Sebab, masyarakat masih merasakan perbedaan yang menonjol antara memilih untuk direkam, dengan direkam tanpa sepengetahuan.
Namun, apakah hal itu nantinya akan secara perlahan berubah? Sampai kapan kemudian masyarakat bisa lebih terbuka dan akan maklum bila setiap bagian hidupnya akan tertangkap dalam sebuah video? Bagaimana menurut Anda?
0 komentar:
Posting Komentar