Bak rudal balistik, lidah bunglon melejit dengan akselerasi 400 meter perdetik kuadrat.
Bunglon adalah binatang yang unik. Tak cuma sistem pertahanan canggih, bisa merubah warna kulitnya, binatang ini juga punya 'senjata alami' berbahaya, bak sebuah rudal balistik: lidahnya sendiri.
Lidah ini biasanya ditembakkan sebagai senjata yang ampuh untuk menangkap mangsanya, jangkrik atau serangga sejenisnya. Memang banyak binatang lain yang punya lidah berkecepatan tinggi, seperti misalnya salamander, atau beberapa spesies kodok.
Namun tetap saja, ilmuwan memyimpulkan bahwa bunglon adalah si pemilik rekor lidah tercepat, bahkan sekaligus pemilik lidah terpanjang.
Seperti dikutip dari situs Scientific American, lidah bunglon bisa melesat dengan akselerasi mencapai 400 meter per detik kuadrat. Kecepatan lidahnya bisa melejit dari 0 ke 6 meter per detik, hanya dalam waktu 20 milidetik, sebuah kecepatan yang melebihi kemampuan mata manusia untuk mengikuti.
Dengan akselerasi sebesar itu, berarti lidah 'balistik' bunglon memiliki gaya sebesar 41 G (41 kali gravitasi bumi). Padahal, Sebuah pesawat luar angkasa saja hanya didesain untuk memiliki ketahanan terhadap gaya 3G saja saat meluncur ke atas.
Tak hanya itu, saat 'ditembakkan', lidah bunglon yang biasanya disimpan di mulutnya seperti akordion itu pun bisa melar hingga lebih dari enam kali panjang tubuhnya. Ini membuat manusia tertarik untuk meneliti lebih lanjut mekanisme lidah balistik milik bunglon.
Seperti dikutip dari situs Physorg, periset Alexis Debray dari perusahaan Canon Jepang, tengah mengembangkan empat buah robot yang menirut mekanisme lidah bunglon ini. Hasil penelitian ini baru-baru ini dipublikasikan di sebuah jurnal bertajuk Bioinspiration & Biomemetics.
"Mekanisme lidah bunglon tertentu memungkinkan adalanya akselerasi, kecepatan, bebas terhadap gaya teraplikasi, di hampir setiap pergerakan. Penetrasi lidah bunglon ini pun melalui tiga fase yang masing-masing dikendalikan oleh sistem yang berbeda, yakni fase proyeksi atau penembakan, penangkapan, serta retraksi (penarikan kembali).
Saat bunglon siap menembakkan lidahnya, ia akan mengeluarkan lidahnya terlebih dahulu secara perlahan. Kemudian, otot akselerator lidah akan menembakkan lidah. Saat lidah menyentuh mangsa, sebuah bantalan lidah penghisap akan membuat mangsa melekat di lidah dan menariknya ke dalam mulut.
Tim Debray berhasil membuat manipulasi mekanisme itu pada robot buatannya. Robot-robot itu menggunakan coilgun (semacam peluncur proyektil) untuk menggantikan fungsi akselerator lidah bunglon.
Sementara bagian penangkap robot ini menggunakan magnet untuk 'menangkap' obyek target Sementara untuk proses retraksi, peneliti menggunakan sebuah motor searah yang terhubung dengan penggulung atau per. Tim itu bahkan juga menambahkan sayap pada bagian yang bergerak untuk memberikan efek aerodinamika pada robot itu.
Dengan menggunakan pengukuran kamera berkecepatan tinggi, Debray mampu menghasilkan hasil kecepatan robot yang menyamai mekanisme lidah bunglon. Kecepatan robotnya dalam bergerak mencapai 3,8 meter per detik dan akselerasi yang melebihi akselerasi lidah bunglon, yakni hingga 919 meter per detik kuadrat.
Nantinya robot ini bisa diaplikasikan dalam lingkungan industri, pada sistem product passing pada lini pabrik. Alat ini bisa digunakan bersama sensor untuk mengetahui data pada produk. Tujuan final dari penelitian ini adalah untuk menerapkannya pada pembuatan produk-produk Canon, seperti kamera dan printer.
• VIVAnews

Bunglon, lidahnya mampu melejit seperti rudal. (Discovery)
Lidah ini biasanya ditembakkan sebagai senjata yang ampuh untuk menangkap mangsanya, jangkrik atau serangga sejenisnya. Memang banyak binatang lain yang punya lidah berkecepatan tinggi, seperti misalnya salamander, atau beberapa spesies kodok.
Namun tetap saja, ilmuwan memyimpulkan bahwa bunglon adalah si pemilik rekor lidah tercepat, bahkan sekaligus pemilik lidah terpanjang.
Seperti dikutip dari situs Scientific American, lidah bunglon bisa melesat dengan akselerasi mencapai 400 meter per detik kuadrat. Kecepatan lidahnya bisa melejit dari 0 ke 6 meter per detik, hanya dalam waktu 20 milidetik, sebuah kecepatan yang melebihi kemampuan mata manusia untuk mengikuti.
Dengan akselerasi sebesar itu, berarti lidah 'balistik' bunglon memiliki gaya sebesar 41 G (41 kali gravitasi bumi). Padahal, Sebuah pesawat luar angkasa saja hanya didesain untuk memiliki ketahanan terhadap gaya 3G saja saat meluncur ke atas.
Tak hanya itu, saat 'ditembakkan', lidah bunglon yang biasanya disimpan di mulutnya seperti akordion itu pun bisa melar hingga lebih dari enam kali panjang tubuhnya. Ini membuat manusia tertarik untuk meneliti lebih lanjut mekanisme lidah balistik milik bunglon.
Seperti dikutip dari situs Physorg, periset Alexis Debray dari perusahaan Canon Jepang, tengah mengembangkan empat buah robot yang menirut mekanisme lidah bunglon ini. Hasil penelitian ini baru-baru ini dipublikasikan di sebuah jurnal bertajuk Bioinspiration & Biomemetics.
"Mekanisme lidah bunglon tertentu memungkinkan adalanya akselerasi, kecepatan, bebas terhadap gaya teraplikasi, di hampir setiap pergerakan. Penetrasi lidah bunglon ini pun melalui tiga fase yang masing-masing dikendalikan oleh sistem yang berbeda, yakni fase proyeksi atau penembakan, penangkapan, serta retraksi (penarikan kembali).
Saat bunglon siap menembakkan lidahnya, ia akan mengeluarkan lidahnya terlebih dahulu secara perlahan. Kemudian, otot akselerator lidah akan menembakkan lidah. Saat lidah menyentuh mangsa, sebuah bantalan lidah penghisap akan membuat mangsa melekat di lidah dan menariknya ke dalam mulut.
Tim Debray berhasil membuat manipulasi mekanisme itu pada robot buatannya. Robot-robot itu menggunakan coilgun (semacam peluncur proyektil) untuk menggantikan fungsi akselerator lidah bunglon.
Sementara bagian penangkap robot ini menggunakan magnet untuk 'menangkap' obyek target Sementara untuk proses retraksi, peneliti menggunakan sebuah motor searah yang terhubung dengan penggulung atau per. Tim itu bahkan juga menambahkan sayap pada bagian yang bergerak untuk memberikan efek aerodinamika pada robot itu.
Dengan menggunakan pengukuran kamera berkecepatan tinggi, Debray mampu menghasilkan hasil kecepatan robot yang menyamai mekanisme lidah bunglon. Kecepatan robotnya dalam bergerak mencapai 3,8 meter per detik dan akselerasi yang melebihi akselerasi lidah bunglon, yakni hingga 919 meter per detik kuadrat.
Nantinya robot ini bisa diaplikasikan dalam lingkungan industri, pada sistem product passing pada lini pabrik. Alat ini bisa digunakan bersama sensor untuk mengetahui data pada produk. Tujuan final dari penelitian ini adalah untuk menerapkannya pada pembuatan produk-produk Canon, seperti kamera dan printer.
• VIVAnews
Berita Terkait
Fauna
- Ikan Berkepala Buaya di Kolam Majapahit
- Kura Kura Berkaki Roda Kursi
- 9 Jenis Burung Paling Berbahaya di Dunia
- Wolpertinger, Binatang Khayalan Yang Diburu
- 5 Hewan Yang Berumur Paling Lama Di Bumi
- 4 Spesies Burung Dengan Kemampuan dan Teknik Menyelam yang Handal
- Kisah Burung Beo Pak Harto Yang Aneh
- Merpati Bisa Kenali Wajah Manusia
- Ini dia Kandang Sapi Tercanggih dan Termewah di Dunia
- Foto-Foto Adu Unta Yang Sangat Menyeramkan
- Bagaimana Ikan Mengunyah Makanan?
- Ternyata Kucing dan Harimau Tidak Suka Rasa Manis
- Hewan-Hewan Yang Mampu Terbang Seperti Burung
- Foto Thumbellina, Kuda Terkecil Di Dunia
- Kelinci Mutan Lahir di Fukushima
- Foto Macan Tutul Mau Makan Landak
- 7 Hewan yang dipercaya membawa keberuntungan
- 7 Hewan Unik yang Ditemukan 2010
- 7 Kucing Unik Yang Sangat Langka Di Dunia
- Laba-laba Raksasa Purba
- Mutasi Gen Bikin Ayam Leher Telanjang Tahan Panas
- Ikan Pendeteksi Gempa di Jepang
- Mengapa Kelelawar Bersembunyi Saat Hujan
- Sapi Pertama Yang Memakai Kaki Palsu
- Kucing Tergemuk di Dunia
0 komentar:
Posting Komentar