Dari seluruh harimau liar di alam bebas di seluruh dunia, separuhnya tinggal di India.
Ada kabar gembira dari survey terbaru yang dilakukan terhadap populasi harimau di India. Ternyata, jumlah harimau India naik dari 1.411 ekor di tahun 2007 menjadi 1.706 ekor pada tahun ini. Kabar buruknya, saat populasi meningkat, lingkungan tempat tinggal harimau malah menyempit.
Menurut pengamat satwa liar, menjaga kelestarian lingkungan hidup harus dijadikan prioritas oleh pemerintah. Sayangnya, koridor tempat tinggal harimau merupakan habitat alami yang sepanjang waktu telah dipisahkan oleh perkembangan dan aktivitas manusia.
Dikutip dari BBC, 14 April 2011, satu abad lalu India punya sekitar 100 ribu ekor harimau. Setelah itu, angkanya menurun drastis. Diperkirakan, 97 persen harimau punah karena perburuan liar dan menyusutnya habitat mereka.
Sebagai informasi, India punya lebih dari 45 ribu kilometer persegi kawasan hutan di 39 lokasi yang ditujukan untuk tempat tinggal harimau. Namun menurut Jairam Ramesh, menteri lingkungan hidup India, penyusutan kawasan hutan terjadi dalam kecepatan yang membahayakan.
“Perburuan liar juga menjadi masalah besar. Angkanya terus meningkat dari tahun ke tahun,” kata Rajesh Gopal, peneliti dari Project Tiger, badan konservasi harimau di India. “Perburuan liar diorganisir dengan cara serupa dengan perdagangan narkotika,” ucapnya.
Pemerintah India juga kesulitan dalam menghentikan perburuan liar. Salah satu alasannya adalah karena teknik yang digunakan oleh kartel di balik perburuan itu selalu berubah. Selain itu, produk yang berasal dari harimau juga merupakan komoditas menggiurkan.
Seperti diketahui, permintaan atas tulang, kuku, dan kulit harimau dari negara-negara seperti China, Taiwan, dan Korea sangat tinggi untuk dijadikan obat-obatan tradisional. Padahal, dari sekitar 3.500 ekor harimau liar yang tinggal di alam bebas di seluruh dunia, lebih dari separuhnya tinggal di India.
• VIVAnews
Menurut pengamat satwa liar, menjaga kelestarian lingkungan hidup harus dijadikan prioritas oleh pemerintah. Sayangnya, koridor tempat tinggal harimau merupakan habitat alami yang sepanjang waktu telah dipisahkan oleh perkembangan dan aktivitas manusia.
Dikutip dari BBC, 14 April 2011, satu abad lalu India punya sekitar 100 ribu ekor harimau. Setelah itu, angkanya menurun drastis. Diperkirakan, 97 persen harimau punah karena perburuan liar dan menyusutnya habitat mereka.
Sebagai informasi, India punya lebih dari 45 ribu kilometer persegi kawasan hutan di 39 lokasi yang ditujukan untuk tempat tinggal harimau. Namun menurut Jairam Ramesh, menteri lingkungan hidup India, penyusutan kawasan hutan terjadi dalam kecepatan yang membahayakan.
“Perburuan liar juga menjadi masalah besar. Angkanya terus meningkat dari tahun ke tahun,” kata Rajesh Gopal, peneliti dari Project Tiger, badan konservasi harimau di India. “Perburuan liar diorganisir dengan cara serupa dengan perdagangan narkotika,” ucapnya.
Pemerintah India juga kesulitan dalam menghentikan perburuan liar. Salah satu alasannya adalah karena teknik yang digunakan oleh kartel di balik perburuan itu selalu berubah. Selain itu, produk yang berasal dari harimau juga merupakan komoditas menggiurkan.
Seperti diketahui, permintaan atas tulang, kuku, dan kulit harimau dari negara-negara seperti China, Taiwan, dan Korea sangat tinggi untuk dijadikan obat-obatan tradisional. Padahal, dari sekitar 3.500 ekor harimau liar yang tinggal di alam bebas di seluruh dunia, lebih dari separuhnya tinggal di India.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar