Gempa yang memicu tsunami, longsor, dan aktivitas volkanik ternyata punya sisi positif.
Gempa bumi, atau istilah lainnya adalah quake, tremor, atau temblor merupakan fenomena pelepasan secara tiba-tiba energi yang ada di kerak bumi yang mengakibatkan gelombang seismik yang skalanya diukur dengan seismograf. Semakin tinggi magnitudonya, semakin parah guncangan akibat pergeseran kerak bumi itu.
Di permukaan bumi, gempa muncul dengan wujud guncangan dan terkadang menggeser tanah. Jika pusat gempa terjadi di lepas pantai, dasar laut kadang mengalami pergeseran yang cukup besar yang dapat menyebabkan tsunami. Guncangan gempa juga bisa memicu tanah longsor dan kadang menghidupkan kembali aktivitas gunung volkanik.
Meski demikian, gempa bumi bukanlah fenomena yang mengerikan saja. Ternyata, menurut Hugh Ross, astrofisikawan asal Royal Astronomical Society, Montreal, Kanada, ada manfaat lain yang ditimbulkan oleh gempa bumi.
“Apakah kita membutuhkan gempa bumi? Jawabannya adalah, Ya,” kata Ross, seperti dikutip dari CosmicFingerprints, 17 Desember 2010. “Tanpa adanya gempa bumi atau aktivitas lempeng tektonik, nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan di atas tanah akan terkikis dari benua dan terkumpul di samudera,” kata Ross.
Setelah beberapa waktu tanpa gempa bumi, kata Ross, kehidupan akan semakin sulit di daratan, meski kehidupan di lautan masih berjalan dengan normal.
“Berkat aktivitas gempa bumi, nutrisi dan mineral-mineral lain yang terkandung di samudera bisa didaur ulang ke permukaan benua,” kata Ross. “Kita dapat melihat dengan jelas jumlah dan intensitas gempa yang terjadi yang dapat menjaga siklus daur ulang itu. Akan tetapi, bagi kita yang tinggal di perkotaan, dampaknya tidak terlalu terasa,” ucapnya.
• VIVAnews

Pergeseran tanah akibat terjadinya gempa bumi besar (sciencemediacentre.co.nz)
Di permukaan bumi, gempa muncul dengan wujud guncangan dan terkadang menggeser tanah. Jika pusat gempa terjadi di lepas pantai, dasar laut kadang mengalami pergeseran yang cukup besar yang dapat menyebabkan tsunami. Guncangan gempa juga bisa memicu tanah longsor dan kadang menghidupkan kembali aktivitas gunung volkanik.
Meski demikian, gempa bumi bukanlah fenomena yang mengerikan saja. Ternyata, menurut Hugh Ross, astrofisikawan asal Royal Astronomical Society, Montreal, Kanada, ada manfaat lain yang ditimbulkan oleh gempa bumi.
“Apakah kita membutuhkan gempa bumi? Jawabannya adalah, Ya,” kata Ross, seperti dikutip dari CosmicFingerprints, 17 Desember 2010. “Tanpa adanya gempa bumi atau aktivitas lempeng tektonik, nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan di atas tanah akan terkikis dari benua dan terkumpul di samudera,” kata Ross.
Setelah beberapa waktu tanpa gempa bumi, kata Ross, kehidupan akan semakin sulit di daratan, meski kehidupan di lautan masih berjalan dengan normal.
“Berkat aktivitas gempa bumi, nutrisi dan mineral-mineral lain yang terkandung di samudera bisa didaur ulang ke permukaan benua,” kata Ross. “Kita dapat melihat dengan jelas jumlah dan intensitas gempa yang terjadi yang dapat menjaga siklus daur ulang itu. Akan tetapi, bagi kita yang tinggal di perkotaan, dampaknya tidak terlalu terasa,” ucapnya.
• VIVAnews
Berita Terkait
Do you know
- Kota Yang Tenggelam
- Cara Kerja Kotak Hitam atau Black Box
- 10 Alasan kenapa Cewek Ingin selingkuh
- 10 Jajanan Tradisional yang Hampir Terlupakan
- Misteri Sukhoi Jatuh di Wilayah Kerajaan Salakanagara
- 5 Pulpen Termahal di Dunia
- 5 PNS dengan Nilai kekayaan Fantastis
- 7 Hotel Termewah di Bandara Dunia
- 10 Gedung Tertinggi Di Jakarta
- Antrian Terpanjang di Dunia
- 7 Masjid Dengan Menara Paling Unik
- 5 Ikon Paling Terkenal Yang ada di Indonesia
- Hotel Dengan Kolam Renang Mirip Aquarium
- 10 Merek Jam Tangan Terbaik Di Dunia
- 10 Kopi Termahal di Dunia, Kopi Indonesia No.1
- 10 Fakta Tentang Ciuman
- Efek Berciuman
- Kolam Renang Ciptaan Tuhan
- 10 Fakta Tentang Pisang
- Manfaat Kulit Jeruk yang Tidak Kita Tahu
- Anda Stress? Dengarkan Suara Samudera Gratis, yuk!
- Ditemukan, 'Studio Seni' Tertua di Dunia
- Jam Modern Tertua Ditemukan di Australia
- "Kota yang Hilang" Ditemukan di Gurun Libya
- Ramalan 'Kiamat' Artefak Bangsa Maya Dibantah
0 komentar:
Posting Komentar