Rabu, 06 April 2011

Gara-gara WikiLeaks, Ekuador Usir Dubes AS

Dubes AS itu tidak berhasil memberi penjelasan yang memuaskan atas laporan yang bocor


Presiden Ekuador, Rafael Correa, menyelamatkan diri dari serangan gas air mata pada 2010 (AP Photo/Patricio Realpe)

Pemerintah Ekuador memberlakukan persona non grata, alias mengusir Duta Besar Amerika Serikat (AS), Heather Hodges. Pengusiran itu terkait dengan laporan rahasia Kedutaan Besar AS di Ekuador atas pejabat negeri Amerika Latin itu, yang bocor ke laman WikiLeaks.

Menurut stasiun televisi CNN, kabar itu diungkapkan kantor berita Ekuador, Andes News Agency, Selasa waktu setempat. Menteri Luar Negeri Ekuador, Ricardo Patino, secara diplomatik menolak anggapan bahwa keputusan pemerintahnya atas Hodges sebagai pengusiran. Dubes AS itu hanya tidak diperkenankan lagi bertugas di Ekuador.

Patino mengungkapkan bahwa dia telah memanggil Hodges untuk membicarakan isu WikiLeaks. Laman itu mengungkapkan laporan diplomatik Kedubes AS bahwa Presiden Ekuador, Rafael Correa, diduga sudah mengetahui praktik korupsi yang dilakukan pejabat tinggi kepolisian di negaranya. Namun pejabat itu dibiarkan, bahkan diangkat menjadi Kepala Polisi Ekuador.

Dalam pertemuan dengan Hodges, Patino menekankan bahwa Presiden Correa sangat marah atas laporan itu. Namun, Hodges hanya menyatakan bahwa laporan itu merupakan informasi milik pemerintah AS yang dicuri dan dimuat ke WikiLeaks. 

Laporan itu sendiri belum diunggah ke laman WikiLeaks, namun diduga sudah dikirim pengelola WikiLeaks secara eksklusif kepada surat kabar berbahasa Spanyol, El Pais, yang juga memiliki edisi daring (online).

Menurut Patino, Hodges tidak berhasil memberi penjelasan yang memuaskan atas laporan yang bocor itu. Maka, ujar Patino, pemerintah Ekuador tidak bersedia lagi menerima Hodges dan tugasnya sebagai duta besar AS.

"Tindakan ini bukan untuk menindak pemerintah AS, namun menindak seorang diplomat yang telah membuat pernyataan-pernyataan serius," kata Patino.

Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner, mengatakan bahwa pengusiran Hodges dari Ekuador itu "tidak dapat dibenarkan."
• VIVAnews

Berita Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

 
Design by IBENKZ TRILOGY © 2011